Total Tayangan Halaman

Jumat, 30 Oktober 2015

Negara Indonesia

Negara Indonesia

1) Kondisi Fisik

Indonesia secara astronomis terletak antara 6 °LU – 11 °LS dan 95 °BT – 141 °BT. Kepulauan Indonesia seluruhnya terletak di daerah tropis dan bagian dari iklim musim Indo-Australia yang berciri temperatur tinggi, udaranya basah, dan curah hujan yang tinggi. Indonesia merupakan daerah iklim musim yang paling kontras di dunia, hal ini karena pengaruh dari Benua Asia dan Australia (Angin Muson Barat dan Muson Timur). Pada bagian tenggara kepulauan Indonesia, iklimnya lebih kering, hal ini karena pengaruh angin anti siklon dingin dari Australia, karena itu di Nusa Tenggara Timur banyak dijumpai daerah sabana. 

Batas-batas negara Indonesia adalah sebagai berikut. 
a) Sebelah utara berbatasan dengan Malaysia, Singapura, Filipina, dan Samudra Pasifik. 
b) Sebelah selatan berbatasan dengan Australia, Timor Leste, dan Samudra Hindia. 
c) Sebelah barat berbatasan dengan Laut Andaman dan Samudra Hindia. 
d) Sebelah timur berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudra Pasifik.
Peta Negara Indonesia
Peta Negara Indonesia
Di wilayah Indonesia terdapat 3 Sistem pegunungan, sebagai berikut.
  • a) Sistem Pegunungan Sirkum Mediterania
Sistem ini memanjang dari Pegunungan Atlas (Afrika Utara) yang bersambung dengan Pegunungan Alpen (Eropa Selatan) dan Pegunungan Himalaya (Asia). Pegunungan tersebut berbelok ke selatan dan berangkai dengan pegunungan-pegunungan lipatan di Kepulauan Indonesia. Kelanjutan jalur pegunungan Sirkum Mediterania di Indonesia terbagi, sebagai berikut. 

(1) Busur Luar 
Jalur pegunungan busur luar bersifat nonvulkanik, artinya tidak menampakkan sifat-sifat kegunungapian, tetapi hanya rangkaian pegunungan lipatan. Jalur pegunungan ini sebagian berada di bawah laut. Busur luar berpangkal di Pulau Simelue, Pulau Nias, Kepulauan Mentawai, Pulau Enggano kemudian sebagian tenggelam (berada di bawah laut) sepanjang bagian selatan Pulau Jawa dan muncul kembali di atas permukaan bumi di Pulau Sawu, Pulau Roti, Pulau Timor, Pulau Babar, Kepulauan Kai, Pulau Seram, dan berakhir di Pulau Buru. 

(2) Busur Dalam 
Jalur pegunungan busur dalam bersifat vulkanis, artinya selain merupakan rangkaian pegunungan lipatan, juga merupakan ketampakan dari kegunungapian. Busur dalam membujur sepanjang Bukit Barisan di Pulau Sumatra, pegunungan yang ada di seluruh Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau Lombok, Pulau Sumbawa, Pulau Flores, Pulau Solor, Pulau Wetar, Kepulauan Banda, dan berakhir di Pulau Saparua. 

  • b) Sistem Pegunungan Sirkum Pasifik
Sirkum ini dimulai dari pegunungan Andes (Amerika Selatan) bersambung dengan Pegunungan Rocky (Rocky Mountain) di Amerika Utara, kemudian berbelok ke Kepulauan Jepang dan bersambung dengan pegunungan di Kepulauan Filipina. Pada akhirnya jalur pegunungan ini bercabang dua di wilayah Indonesia, yaitu sebagai berikut. 


  1. Cabang I dimulai dari Pulau Luzon bersambung dengan pegunungan di Kalimantan melalui Pulau Palawan dan Pulau Sulu.
  2. Cabang II dimulai dari Pulau Luzon, Pulau Samar, dan Pulau Mindanau bersambung ke Kepulauan Sangihe dan berakhir di Sulawesi.
  • c) Sistem Pegunungan Sirkum Australia
Terbentang sepanjang sumbu sentral Irian selanjutnya ke Australia bagian timur terus ke Selandia Baru. Letak Indonesia secara tektonik merupakan daerah tumbukan antarlempeng (lempeng Asia vs lempeng Samudra Hindia, lempeng Asia vs lempeng Samudra Pasifik, lempeng Asia vs lempeng Filipina, serta lempeng Australia vs lempeng Pasifik), yang berakibat: 
  1. Indonesia terletak di busur luar nonvulaknik dan busur dalam vulkanik.
  2. Indonesia kaya akan pegunungan dan komplek gunung berapi di sepanjang Pulau Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi (terutama bagian utara), Kepulauan Maluku, dan di wilayah Papua.
  3. Persebaran laut dangkal, paparan, serta laut dalam (palung) yang tidak merata.
  4. Sering terjadi gempa bumi.
  5. Persebaran sumber daya alam yang tidak merata, Indonesia bagian barat didominasi minyak dan gas bumi, batu bara, dan sedikit mineral, sedangkan Indonesia bagian timur kaya akan mineral, sedikit batubara, minyak, dan gas bumi.

2) Kondisi Sosial

Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2002 mencapai 217.1 juta jiwa dengan rata-rata pertumbuhan penduduk mencapai angka 1,8% per tahun. Angka harapan hidup mencapai 66,6 tahun. Tingkat pendidikan dari penduduk yang melek huruf (mampu membaca dan menulis) sekitar 87.9%, dengan rasio penduduk yang pernah masuk SD dan SMP masing-masing menunjukkan angka 92% dan 47%. Jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan pada tahun 1990-2001 sekitar 27,1%. 

3) Kondisi Ekonomi

Pada tahun 2002, pendapatan per kapita negara Indonesia mencapai 3.230 US$, dengan rata-rata pertumbuhan GDP 2,1%. Mata pencaharian penduduk sebagian besar di bidang pertanian (agraris), dan sebagian besar pendu- duknya tinggal di wilayah pedesaan. 

4) Kondisi Budaya

Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai suku, dengan bahasa, agama, dan adat yang beranekaragam. Keanekaragaman alam, penduduk, dan budaya merupakan ciri dan kekuatan bangsa Indonesia. Dengan semboyan “Bineka Tunggal Ika”, artinya berbeda-beda tetapi tetap satu, mencerminkan bahwa perbedaan etnis tidak perlu dipertentangkan karena akan merusak persatuan dan kesatuan bangsa.
Monumen Nasional (Monas) di Jakarta
Monumen Nasional (Monas) di Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar